Monday, August 22, 2011

In The Beginning. Resensi drama kolosal – Bagaimana (rahasia) kisah kehidupan manusia dijadikan dalam drama 4 babak. Bagi yang tidak sempat menonton film drama “In the beginning”

MBK: In The Beginning. Resensi drama kolosal – Bagaimana (rahasia) kisah kehidupan manusia dijadikan dalam drama 4 babak. Bagi yang tidak sempat menonton film drama “In the beginning”. Simak MBK malam ini 22.00-23.00 hanya di 88.4 FM

@
Saya saat kuliah sangat penyuka menonton film, namanya kelompok Kine Klub. Kine Club ini awalnya banyak berdiri di Negara Perancis, klub-klub ini menjadi panduan orang-orang yang akan menonton film, film mana saja yang di rekomendasi klub ini, dan ini yang akan diikuti.

Di Indonesia, hanya sedikit yang membuat kine klub, biasanya hanya dikampus-kampus. Jika menonton film, dibahas berbagai aspek, dari cerita, musiknya, sampai hal detail mengenai kustom dan sebagainya.

Kita yang akan menonton film menjadi mengetahui apa yang menarik dari satu film. Malam ini kita mencoba membahas film drama kolosal “In The Beginning”, bukan dari teknik dan aktingnya, tapi dari segi isi penceritaannya saja. Yang ingin melihat film penuh special effect seperti transformer atau harry potter atau kungfu Panda, tentu akan kecele.

Film ini, adalah drama kolosal yang diambil di Kota Lencester, US. Tiket masuknya saja kita harus membayar 1,6juta. Namun isi dramanya yang sangat menarik, jika boleh saya bagi menjadi 4 babak. Mari kita ikuti satu persatu.

@@

Babak Penciptaan.

Dikisahkan sejak awal Tuhan menciptakan Adam. Adam bangkit dan berdialog dengan Tuhan. Komposisi panggung yang luas, menggambarkan set ada air terjun, ada pohon kehidupan, juga binatang-binatang.

Sangat megah dan tata lampu yang harmonis. Tuhan memberikan biji-bijian pada Adam dan memberikan cara menanam biji itu. Adam diajarkan Tuhan menamakan hewan-hewan, adapun property hewan dipadu antara asli dan patung tapi yang dapat bergerak. Ada babi, bebek-bebek yang melintas, anjing, kuda seakan ikut berakting di atas pentas sempurna. Ada jerapah, gajah, dan dinosaurus juga. Juga ada ular yang bisa berbicara.

Lalu pada penciptaan terakhir Tuhan membuat Hawa dari tulang rusuk Adam. Dikisahkan bagaimana harmonis dan bahagianya mereka hidup di taman Eden. Perpaduan antara bercakap dan bernyanyi diramu apik sekali.

Beberapa kali bagaimana Tuhan mengungkapkan betapa dia mengasihi manusia yang diciptakannya.

@@@

Babak Pemberontakan.

Diantara taman Eden itu, ada pemain lain, yaitu para malaikat. Tata cahaya sangat apik sekali saat Lucifer memberontak. Awalnya kustomnya putih tapi saat memberontak dan mengajak malaikat lainnya mengkuti dia awalnya dia naik melayang tinggi dengan anggunnya. Namun saat pemberontakkan, dia dilempar dari surga. Pakainnya berubah menjadi hitam.

Lucifer disebut iblis tidak terima dia disingkirkan dari surga. Dia mencoba merusak juga ciptaan Tuhan yang lain, yaitu manusia. Dia awalnya merasuk dalam ular untuk menggoda Hawa untuk berbuat dosa.

Sebelumnya Tuhan sempat memperingatkan Adam tentang pohon pengetahuan yang baik dan jahat agar tidak boleh dimakan. Yang menarik, didalam dialog, Adam berkata pada Tuhan, mengapa jika membuat dia terpisah dari Tuhan, mengapa pohon itu tidak disingkirkan saja.

Jawaban Tuhan mengatakan bahwa Tuhan memberikan kehendak bebas berupa pilihan pada manusia, apakah ingin bersama Tuhan atau tidak. Tuhan juga memperingatkan agar berhati-hati dengan iblis yang telah memberontak, agar Adam menjaga Hawa istrinya juga.

Iblis berhasil menggoda Hawa, dari yang sebelumnya sudah diperingati agar jangan mendekat dan memegang buah larangan. Namun iblis menggoda Hawa dengan mengatakan bahwa jika dia memakan buah itu dia akan sama seperti Tuhan. Hawa pun tergoda, lalu dia mengajak Adam juga memakannya.

Tuhan murka sekali akan pemberontakkan ini. Iblis, Hawa dan Hawa dikutuk. Adegan Adam dan Hawa yang sebelumnya menyematkan daun diganti Tuhan dengan kulit bulu domba untuk menutup Tubuh mereka. Ini ada maksudnya kelak.

@@@@

Babak Persembahan.

Penyesalan Adam dan Hawa karena melalaikan perintah Tuhan. Adegan kesusahan dan nuansa lampu gelap dan kehidupan yang suram digambarkan sangat apik. Bagaimana Tuhan tetap memelihara mereka dengan memberikan api dan air. Mengingatkan kita walaupun manusia sudah berdosa namun Tuhan tetap memperhatikan kehidupan manusia.

Dikisahkan Adam dan Hawa mempunyai anak Kain dan Habel. Kain menjadi petani sementara Habel menjadi peternak sesuai yang disukai apa yang mereka lakukan. Sejak Kain yang menjadi kakak Habel sudah cemburu karena Adam dan Hawa sepertinya mengasihi Habel. Padahal ini hanya semata perasaannya saja.

Ada adegan Nod dan Tubal/Yubal yang memisahkan diri dari kehidupan Adam dan Hawa. Mereka mengatakan bahwa adalah bohong ada Tuhan dan Taman Eden, karena mengapa Adam dan Hawa tidak mengajak mereka ke sana?

Adam dan Hawa juga mengajarkan anak-anaknya mengorbankan korban persembahan pada Tuhan yaitu anak domba yang dipersembahkan di batu persembahan. Habel yang taat mempersembahkan anak domba dan diterima Tuhan.

Sedangkan Kain yang terpengaruh Nod dan Tubal meragukan juga Tuhan itu ada. Dia hanya memberikan sayur-sayuran saja. Ketika melihat bahwa persembahannya tidak diterima dia semakin benci pada Habel. Ditambah lagi dari bisikan iblis untuk menghabisi saudaranya itu, padahal Tuhan juga sudah memperingatkan Kain untuk tidak sakit hati.

Kain membunuh Habel. Adam dan Hawa sangat sedih sekali ditinggal anak yang mereka kasihi itu. Kain dibuang dari kehidupan Adam dan Hawa oleh Tuhan karena kesalahannya.

@@@@@

Babak Penyelamatan.

Ketika Adam sudah menjadi tua, Hawa istrinya ditemani anaknya Seth. Adam menjelang ajalnya melihat keturunannya, melihat Adam kedua yang persis sperti dirinya, yang juga digoda namun tidak jatuh dalam godaan. Adam kedua inilah yang kelak menyelamatkan umat manusia.

Di bagian akhir, Adam dan Hawa bertemu Tuhan di taman. Tuhan menyambut mereka. Mereka bergembira karena akhirnya bertemu dengan Tuhan. Namun mereka heran melihat tangan Tuhan yang terluka tembus.

Mereka bertanya mengapa tangan Tuhan dapat terluka. Tuhan mengatakan itu dilakukan karena dia menebus umat manusia melewati pengorbanan di kayu salib.

Adam dan Hawa teringat bahwa Tuhan pernah berkata bahwa untuk menebus dosa mereka, manusia tidak akan sanggup membayarnya dengan tebusan apapun. Hanya Tuhan sendiri yang dapat melakukannya melalui pengorbanan anak domba yang tersalib. Mereka teringat akan maksud Tuhan memberikan mereka pakaian dari kulit anak domba yang dulu menggantikan sematan daun yang mereka pakai.

Mereka bahagia akhirnya di taman firdaus dan penuh pujian antara malaikat dan manusia untuk Tuhan sang raja.
Ini adalah drama kehidupan dengan judul “In The Beginning” yang sekaligus menceritakan akhir kehidupan manusia nantinya.

Kehendak bebas yang dulu disalahgunakan Adam dan Hawa ketika tidak mentaati perintah Tuhan diingatkan pada kita juga. Kita sekarang mempunyai pilihan apakah kita siap menerima tebusan anak domba yang tersalib untuk menebus kita?

Pilihan ada di tangan kita masing-masing. Semoga pilihan ini membuat kita bertemu di taman firdaus dan menikmati pujian dan indahnya taman bersama pencipta kehidupan ini.

No comments:

Post a Comment