Tuesday, August 16, 2011

Membuka pikiran – Open mind. Pernahkah Anda berpikir bahwa pikiran kita dapat tertutup oleh sesuatu hal. Bagaimana cara membuka pikiran kita?

MBK: Membuka pikiran – Open mind. Pernahkah Anda berpikir bahwa pikiran kita dapat tertutup oleh sesuatu hal. Bagaimana cara membuka pikiran kita? Simak MBK malam ini 22.00-23.00 hanya di 88.4 FM

@
Pikiran kita itu seperti parasut, akan berguna jika terbuka, demikian sebuah kata mutiara mengidiomkan pikiran. Ada apa dengan pikiran? Mengapa harus terbuka?

Ya, pikiran kita adalah mahakarya ciptaan Tuhan yang sangat hebat. Konon kabarnya kehebatan pikiran itu mengalahkan ribuan kali kehebatan computer yang sangat canggih sekalipun, namun jika pikiran itu terbuka.

Namun yang terjadi, banyak orang yang senang dengan apa yang ada sekarang. Tidak ingin mendapat lebih lanjut lagi. Sudah merasa puas dengan yang ada. Kita tidak bisa menyalahkan orang yang menikmati zona nyaman yang dinikmatinya sekarang. Kadang zona nyaman ini meninabobokan siapa saja.

Namun kita juga menemui ada orang yang selalu ingin mengupgrade apa yang dia punya, tidak puas dengan apa yang ada. Banyak yang memandang aneh orang yang berpikir mendahului jamannya. Pikirannya terlalu maju sehingga sulit untuk dimengerti. Mari kita malam ini belajar tentang pikiran.
@@
Mengapa pikiran bisa tertutup dan terbuka?
Pikiran bisa tertutup oleh karena banyak hal. Pikiran tertutup karena karakter seseorang yang memang suka tertutup. Pikiran tertutup juga karena kebiasaan pada suatu komunitas atau masyarakat yang dapat mempengaruhi seseorang juga tanpa dia sadari juga sudah melekat pada pikirannya.

Pikiran tertutup juga karena seseorang yang mengijinkan dirinya sendiri untuk menutup pikirannya. Maksudnya dia sendiri berpikir bahwa pikirannya cukup begini-begini saja.


Sedangkan pikiran yang terbuka, sangat cepat menangkap ide dan mengolah ide. Pendapat dan pengaruh apapun akan cepat diserap dan mengolahnya. Orang yang mempunyai pikiran terbuka, biasanya memang karakternya sendiri adalah orang yang mudah menerima pendapat. Dalam lingkungan keluarganya biasanya sudah diajarkan untuk mudah mengungkapkan pendapat dan sekaligus menerima pendapat.

Dapatkah Anda mengidentifikasi pikiran sperti apa yang ada di kepala Anda sekarang?

@@@
Apa ruginya jika pikiran tertutup. Orang yang mempunyai pikiran yang tertutup akan sangat terlihat dari gaya hidupnya. Cenderung memegang pendapatnya saja yang benar. Jadi dalam apapun jika berdebat sangat sulit menerima pendapat orang lain.
Pengembangan ide menurutnya sangat salah dan membuang energy saja. Jika ada yang berbeda pendapat dengan dirinya, ada yang tidak sepaham dengan idenya, maaf dengan agamanya, dengan sukunya, dengan apapun yang tidak sama dengan dirinya, orang ini membuat “tembok”. Jika bisa menyerang, dia akan serang orang yang tidak sepaham dengan apa yang ada di kepalanya.

Orang yang kasihan memang, Tuhan yang Mahatahu saja tidak “sakit hati” dengan orang yang tidak sepaham dengan diriNya. Walaupun tentu ada konsekuensinya tentunya.

Orang yang tertutup pikirannya akan memandang dunia seakan hitam putih saja. Dunia dilihatnya hanya mana yang sama dengan dia, dan mana yang tidak sama dengan dia.

Dalam pikirannya, apa yang dipegangnya sekarang adalah absolute benar. Dia akan beruntung jika benar yang dipegangnya itu memang benar. Namun dia meniadakan dalam pikirannya bahwa bisa saja apa yang diyakini benar bisa saja tidak benar.
Pikiran yang tertutup membuat dia tidak menikmati hidupnya. Dalam pikirannya hidup adalah takdir yang harus dijalani saja. Merubah takdir adalah tabu pikirnya. Nikmati saja apa yang ada. Sepertinya menikmati hidup tapi sebenarnya alasan untuk sebuah kata: malas merubah hidup.

Ya, orang yang pikirannya tertutup adalah cenderung orang pemalas. Pemalas untuk berubah, pemalas untuk berpikir, pemalas untuk menjadi lebih berarti. Semoga itu bukan kita.
@@@@
Apa hebatnya jika pikiran kita terbuka? Dari sorot mata, dari pikiran, sampai ide-ide, kita akan melihat bagaimana dengan orang yang mempunyai pikiran terbuka.

Kita akan merasa aura semangat dengan orang yang mempunyai pikiran terbuka. Dia mempunyai visi dan misi hidup. Dari setiap perjalanan yang dilaluinya, orang yang mempunyai pikiran terbuka selalu ingin membuat lebih baik dari hari kemarin.
Dia akan bersemangat menyampaikan ide dan pikiran yang terlintas dalam otaknya. IDe itu akan diolahnya menjadi pemikiran yang menyegarkan.
Dia tidak alergi dengan kritik dan pendapat. Bahkan berdebat dengan orang yang tidak seide dengan dirinya pun dia akan menyukainya.

Dia menghormati setiap pendapat, selucu atau setidak berarti apapun mungkin menurut orang lain, dia menghargai setiap pendapat yang dipunyai orang lain. Dia menganut, pendapat jika berdebat, sepakat untuk tidak sepakat.

Pikiran terbuka membuat dia tidak puas dengan yang biasa-biasa saja. Ini terkesan seakan dia ini seorang pemimpi. DIa selalu ingin lebih dari yang ada sekarang.

Pikiran terbuka membuat dia menikmati petualangan pikirannya sendiri. Pikiran yang diungkapakan lewat kata, lewat tulisan, bahkan menjadi buku membuat dia bertualang dari satu tempat ke tempat, Dari satu kejadian ke suatu kejadian yang banyak terjadi dimulai dari sebuah pikiran saja.

Bagaimana dengan pikiran Anda sekarang? Pernahkah Anda menemui dan mengalami bahwa apa yang Anda alami sekarang adalah ternyata dari buah pikiran Anda?
@@@@@
Bagaimana cara membuka pikiran kita? Ada dua cara membuka pikiran kita, secara non adikodrati dan adikodrati.
Non adikodrati, dapat kita lakukan dengan membaca buku, mengikuti les, workshop, sekolah, seminar, mendengarkan kaset, menonton televisi atau melalui sebuah diskusi atau obrolan sambil lalu.

Ada sebuah buku dengan judul “Blink”, membahas tentang berpikir tanpa berpikir. Tinjauan yang menarik juga tentang pikiran yang terbuka. Pikiran yang terbuka juga dapat kita dapati dengan mengunjungi suatu tempat, yang membuat kita mendapat pencerahan bagaimana jika hal yang kita temui ini diterapkan di tempat kita kelak.

Membuka pikiran secara adikodrati. Mungkin Anda berpikir apakah perlu puasa? Atau bertapa? Secara tidak sengaja saya menemukan ayat ini:

Lukas  24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

Ternyata Tuhan yang berurusan dengan membuka pikiran. Yusuf mempunyai kecerdasan luar biasa dalam memimpin, Salomo juga mempunyai hikmat yang tiada duanya.

Kadan doa kecil saya panjatkan pada Tuhan, kasih 1% saja Tuhan dari kebijaksanaan Salomo. Dan sayapun tersenyum. Doa itu tidak pernah saya panjatkan lagi. Pikiran yang terbuka adalah anugrah Tuhan.

Semoga kita semua dikenan Tuhan mendapatkannya, semoga.

No comments:

Post a Comment